“Alin, kamu nggak mau nikah aja sama Nak Bara?” “MAM!” Alinka berseru setelah menyemburkan jus jeruk yang tengah ditenggaknya siang itu seusai makan siang. Untung saja semburannya tidak sampai mencapai wajah Dewi yang duduk di hadapan Alinka saat itu. “Apaan sih kok ngomongnya ngaco?” tanya Alinka dengan nada suara yang naik sambil berusaha membersihkan kotoran di meja akibat semburannya. Dewi pada dasarnya adalah seorang ibu-ibu yang cukup jenaka dan santai. Wanita berkepala lima itu tidak terbilang cukup sering melemparkan candaan atau godaan baik kepada suami atau anaknya. Tetapi kali ini, Dewi terlihat serius. Hal tersebut membuat Alinka perlahan menghentikan gerakan tangannya yang sedang membersihkan meja. “Mam, Mama denger sesuatu yang Alinka nggak tahu, ya?” tanya Alink