Seperti biasa, meski kini Alinka sudah tidak lagi bekerja sebagai baby sitter Rayn, perempuan itu tetap melaksanakan rutinitasnya seperti biasa yaitu menyebrang ke rumah Bara pagi-pagi sebelum lelaki itu berangkat ke kantor. Yang membedakan adalah statusnya kini bukan lagi baby sitter melainkan calon istri. “Selamat pagi!” Alinka masuk seperti rumah itu memang sudah menjadi rumah keduanya—dan memang akan menjadi rumahnya sebentar lagi. Bara terlihat sedang duduk menikmati kopi di meja makan sambil membaca koran digitalnya di ipad. Melihat kedatangan Alinka, Bara tersenyum. “Hai, pagi, Lin.” “Eh, tumben Mas jam segini belum rapi?” tanya Alinka sambil memastikan jam di ruang tengah rumah Bara sama dengan miliknya. Biasanya jika Alinka datang ke rumah Bara pagi-pagi, lelaki