Tiga Puluh

989 Kata

Alinka kembali sesuai ucapannya pada Bara tadi pagi. Perempuan itu setengah menyeret kantung belanjaannya yang sudah penuh menuju kamar hotel mereka yang ada di lantai dua puluh sembilan.   Dengan semua hasil belanjaannya pagi ini, Alinka sepertinya bisa membuka toko bajunya sendiri ketika kembali ke Indonesia nanti.   “Kakak Alin!” Rayn yang mengenakan bathrobe dengan rambut basahnya berseru ketika Alinka membuka pintu kamar hotel mereka sambil menyeret tas belanjaan. Bocah itu berlarian ke arah Alinka menyambut perempuan itu.   “Hai Rayn, baru abis mandi?” tanya Alinka sambil menutup pintu di belakangnya setelah berhasil menyeret masuk belanjaannya ke dalam kamar hotel mereka.   “Rayn, pakai baju du—Lin?” Bara yang setengah berlarian dari dalam kamar menentang pakaian untuk di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN