Yulia mendekat dengan sangat hati-hati, dia melihat Allana tengah menangis karena bahunya terguncang meski dia diposisi membelakangi Yulia. Yulia menghela nafas panjang dan duduk di tepi ranjang dimana Allana terbaring. Dia mengusap punggung sahabat satu kelasnya itu dengan perasaan iba, meski di sudut hatinya sedikit tenang karena sang sahabat sudah keluar dari list saingan, tapi sebagai wanita dan orang yang dekat dengan Allana, dia tak sampai hati melihat sang sahabat begitu merintih pilu. "Allana…sudah jangan menangis terus, gak baik buat kesehatan kamu, kasian juga kalau kamu terus menerus begini, bakal ada nyawa lain yang jadi korban, apa kamu setega itu, La…” ucap Yulia lirih membuat Allana semakin histeris meraung dengan suara tangis yang menyayat hati. Sebagai manusia normal, Y

