Sebuah suara mengejutkan Allana, sekaligus menghentikan langkah kaki jenjangnya, matanya membulat sempurna dengan jantung berdegup kencang, sejenak kemudian dia memejamkan matanya.
“Siapa yang mengenaliku di sini? Bukankah ini sudah jauh dari area kampus, di tambah teman deketku gak ada yang tinggal di sekitar sini, mengapa masih ada yang mengenaliku begini? Bagaimana jika mereka menyebarkan berita tentang kehamilanku, mana aku pakai baju begini keliatan banget lagi, ya Lord! Tolong aku, jangan permalukan aku, please!!!” gumam Allana dengan mata terpejam rapat.
“Allana...apa yang kamu lakukan di sini?” tanya sebuah suara yang seperti tidak asing baginya, hingga membuatnya semakin menundukkan kepala guna menyembunyikan wajahnya. Dia menelan ludahnya karena tiba-tiba tenggorokannya terasa
