Allana tak menyangka karena mendapati sang dosen justru serius bertanya kepadanya mengenai alamat tinggalnya. Allana menghela nafas panjang, sembari berfikir sejenak. ‘Ini pak Jeno beneran serius mo tau alamat aku? Emang dia gak nyadar kalau aku lagi hamil atau gimana sih? Kenapa dia nekat gitu, dan terkesan ngotot justru. Hmm…haruskah aku memberikan informasi tentang alamat? Argkhh!! Bodo amatlah, mungkin pak Jeno lagi ga sadar kalau akunya lagi baby bump? Udahlah nyerah ama pengacara satu ini…’ gumamnya dalam hati. Allana mencoba mempertaruhkan keberuntungannya di tangan sang pengacara. Dia hanya berharap pria muda yang menjadi dosen tempatnya menimba ilmu itu tidak sedang mempermainkannya seperti orang-orang yang ada di sekitarnya saat ini. " Tuuuh, tepat di lantai dua no 88.." Alla

