Allana memikirkan apa yang di hadapi pria itu, sejenak kemudian terlintas raut wajah sang ibu yang tengah merintih kesakitan, hingga membuat dadanya sesak, lalu sekilas teringat akan senyum sang ibu yang tengah membelai rambutnya ketika dia tertidur di pangkuan sang ibu saat semua beban sekolahnya terasa membuatnya sesak, dia akan tidur di pangkuan sang ibu, dengan begitu dia merasa lega. “Haruskah aku mengikuti orang ini? Kenapa aku menjadi ragu akan semuanya...?” bisik Allana dalam hati. “Nona, andai anda sangat membenci Tuan K, tapi bisakah anda pertimbangkan tentang adik saya yang tengah menderita di atas bed pasien di rumah sakit, wajah tak berdosa itu bahkan belum pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun. Mohon berilah sedikit saja rasa belas kasih untuk kami yang miskin in

