15 Syarif kesal dengan perkataan Rages. Diambilnya helmnya dan diciumnya. “Wangi! Barusan aku cuci! Udah pinjam, masih komentar lagi.” “Terima kasih Syarif. Aku hanya bercanda,” Rages tertawa. “Terima kasih banyak.” Syarif dipeluknya, Syarif kaget setengah mati. “Rages? Ini beneran kamu? Di panti asuhan dulu kamu tidak pernah seperti ini?” “Setiap orang punya kesempatan untuk berubah.” Jawab Rages. Dia mengambil helm Syarif dan memakainya. Satu helm lagi ia berikan kepada Dera. “Kamu bisa pulang pakai angkot atau bareng Santi.” “Aku pakai ojek daring saja,” jawab Syarif. “Hati-hati pakai motor balap!” Dera memakai helm yang diberikan padanya. Kemudian lompat ke bagian belakang. “Duduk menyamping atau ke depan?” “Memang bisa duduk menyamping dengan motor balap? Aneh-aneh saja kamu.”