CHAPTER: 33

712 Kata

"Ayah." Anak itu memanggil dengan nada pelan, semua orang tak mendengar panggilannya karena memang dan ia bersyukur akan hal itu karena tadi ia spontan memanggil ayahnya. "Aku harus pergi sebelum Ayah melihatku dan juga menghukum diriku seperti menghukum para pelayan itu." Tubuh anak itu seketika bergetar ketakutan, ia pun berbalik badan dan melupakan niatannya untuk mengambil minum ke bawah karena minum di kamarnya sudah habis dan mamanya sudah tertidur pulas di kasur. Saat hendak menaiki tangga lagi, tangannya yang bergetar pun spontan melepaskan botol minum itu hingga terjatuh di tangga dan menimbulkan suara nyaring yang membuat semua orang menoleh ke arahnya. Saat ia menoleh ke belakang, dirinya sudah menjadi pusat perhatian. Apalagi saat ayahnya pun menatapnya, ia langsung menang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN