Cemburunya Pak Ihsan

1635 Kata

“Nanti kalau mata-mata Papa ngadu, bukan aku duluan yang peluk melainkan Mas Elard. Terus aku juga sempat menolak tapi dipaksa. Karena kasihan lihat wajah memelas Mas, terpaksa aku membalas pelukan ini.” Elard mencium puncak kepala gadis yang kini bersandar manja pada d**a bidangnya. Memeluk— lebih tepatnya dipaksa untuk memeluk agar Kalila memiliki alasan untuk mengelak jika ditegur oleh Papanya. Tak ada janji yang diingkari karena Kalila dipaksa oleh Elard. Seperti itulah jawaban saat Pak Ihsan mulai mengomel. Benar-benar banyak akalnya. “Sudah puas atau belum?” Tanya Elard. Kalila lantas mendongak ke atas, kemudian mengerucutkan bibirnya, “Cium dulu baru udahan pelukannya,” ujarnya menyerupai ikan. "Hanya sebatas pelukan tidak lebih! Sebentar lagi jam makan siang selesai. Aku har

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN