Bagian 47

1034 Kata

Nafas Alana terengah-engah tatkala ia baru saja mendapatkan klimak dari percintaan panasnya dengan Leon, tubuhnya yang tak tertutupi sehelai benang pun tergeletak di atas lantai yang dingin, sedangkan di sampingnya ada Leon yang tengah berbaring miring menghadap ke arahnya, menatap wajah cantik istrinya yang malam ini telah memberikannya sebuah kenikmatan tiada tara yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Terima kasih sayang," Alana menoleh ke arah Leon saat jari pria itu membelai lembut wajahnya, senyuman tercetak jelas di bibir ke duanya, mengisyaratkan bahwa saat ini tengah bahagia. Hanya saja, mereka belum menyadari, bahwa di balik kebahagiaan mereka ada seseorang yang tengah terluka hatinya. Brak. Tubuh Alana terjingkat kaget saat suara pintu tertutup berdetum dengan sangat kera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN