Sumpah, seumur hidup baru kali ini Luna merasa sangat takut dan cemas. Bahkan saat Haifa mengajaknya masuk ke dalam, tubuh Luna tidak mau bergerak. Seolah ada paku yang menancap di kakinya. "Ayo, Lu! Kenapa diam saja?" tanya Haifa. "Emh, anu, kayaknya saya kebelet deh, Mbak." Luna berbohong. "Beneran?" Haifa memastikan. Luna meringis lalu mengangguk kaku. "Iya, Mbak. Silakan Mbak Ifa duluan masuk aja. Saya ntar nyusul belakangan ya!" "Eh, mana bisa begitu? Ayo, kita barengan masuk ke dalam ya, Lu! Saya tunggu kamu di sini." Haifa tersenyum hangat ke Luna. Argh, sial! Kenapa harus seperti ini? Sebenarnya Luna udah gak sanggup lagi buat masuk ke dalam sana. Rasanya hati Luna seakan hilang harapan. Hancur bukan main. Ya, ya, Luna sudah mendengar sendiri dari Haifa jika hari ini Raihan