Sejak tahu jika banyak sekali orang tua kalangan ustadz yang ingin mengambil Raihan jadi menantu, Luna jadi makin rajin ke pesantren. Dia juga sudah membeli banyak baju jubah biar gak itu-itu saja bajunya. Banyak kajian di pesantren. Mulai kajian untuk umum, khusus pasutri bahkan khusus remaja juga ada. Luna ikut tanpa melihat siapa audience-nya. Beruntung ia sudah sidang skripsi jadi tinggal menunggu wisuda saja. "Lu, tadi dicariin sama Mbak Ifa." Seseorang memanggil Luna saat ia sedang berjalan ke kantin pesantren. Baru beres kajian sekitar jam sebelasan. Perutnya lapar. "Oh ya? Dimana, Nab?" Lulu balik bertanya. Gadis ini namanya Zainab. Anaknya baik tapi agak lemot dikit. "Tadi sih di mushola katanya ada perlu sama kamu." Zainab ikut duduk. Matanya mengikuti gerakan tangan Lulu y