Jawaban macam apa itu? Belum waktunya? Aneh sekali. Emang rasa suka bisa diatur ya? Kapan waktunya gitu lho? Aneh kan? Luna terdiam mendengar jawaban Raihan. Pria ini kalau diajak masalah beginian, jawabannya tidak pernah jelas. Antara ya atau tidak. Selalu saja menjawab dengan ucapan yang ambigu. Kadang bikin senang kadang juga bikin Lulu kesal. Jauh berbeda dengan Lulu, anaknya memang tidak bisa menyembunyikan apa yang dirasakan oleh hatinya. Kalau iya ya bilang iya kalau tidak juga dia gak bisa pura-pura bilang iya. "Non, ini makannya. Sama buat Masnya juga." Mbok Yem datang dengan membawa dua nampan nasi lengkap dengan lauknya. "Lho, buat Lulu saja. Saya tidak apa," Raihan menolak halus. "Mas, kata kamu kan rezeki itu gak boleh ditolak. Makanan ini udah disiapkan sama Mbok Yem bua