"Ada apa?!" Seseorang keluar dari rumah Pak Kiyai saat Luna menjerit kaget. Ya, ya Luna memang sangat panik ketika melihat ada darah dalam tubuhnya. "Aku berdarah! Aku berdarah, bagaimana ini?!" Luna makin panik. Ragil yang menghampiri Luna tidak berpikir panjang lagi, ia langsung menggendong Luna dan membawanya ke dapur. Tentu saja tindakan Ragil membuat semua orang tertegun. Tak terkecuali dengan Raihan. Pria itu diam terpaku melihat bagaimana Ragil sangat khawatir dengan Luna. Bibir Raihan terlihat membentuk senyuman tipis lalu kembali ke Fatimah yang sedang berdiskusi dengannya. "Lu, kok bisa begini sih? Makanya kalau jalan itu hati-hati!" Ragil ngomel sambil membersihkan luka lutut Luna. "Gil, Luna kenapa?" Haifa datang dan terlihat cemas. "Lututnya berdarah dan robekannya lu