Setelah mendengar jawaban Raihan, Luna tidak bicara lagi. Kok kayak gini rasanya? Nyesek dan ulu hati tuh rasanya panas dan sakit. "Kok kamu gak bicara lagi?" tanya Raihan. "Bicara apa?" Sumpah, Luna bahkan gak sanggup melihat wajah pria yang duduk di sampingnya ini. Sialan, kenapa matanya malah gak nurut sih? Disuruh jangan lihat, malah masih melirik-lirik. Ganteng sih. Wangi pula. Aish, Lulu memang payah. Selama ini Lulu belum pernah menyukai pria sampai sepenasaran ini. Sampai rela memakai baju beginian demi mengejar Raihan. Bahkan Lulu belum pernah membayangkan akan suka pada pria hingga sangat ingin menjadi istrinya. Raihan diam. Bibirnya tersenyum geli, "Kamu cemburu ya?" tanyanya. "Kalau iya kenapa emang?" Lulu malah menantang. Emang benar kan? Ngapain juga ia pura-pura dan ber