"Aku sebenarnya nggak mau berurusan dengan dia lagi, Sil. Tapi aku ngerasa nggak tenang biarin kamu masuk perangkap orang itu. Menurutku ... dia berbahaya." Aku berdehem pelan sebelum membenarkan tali tasku. "Aku tahu, dan kamu nggak perlu khawatir. Aku bisa jaga diri. Thanks udah ingetin aku," ucapku seraya tersenyum tipis. Leo tersenyum dan mengangguk. "Oke, sudah sampai. Aku mau mampir ke warung ibu kamu, tapi sayangnya ada janji dengan teman," ucapnya ringan. Aku tertawa dan membuka pintu. "Lain waktu kalau mampir aku kasih diskon lima persen," candaku. Dia ikut tertawa. "Aku tagih nanti," sahutnya. Aku mengacungkan jempol mengiringi kepergian mobil hitam itu hingga menghilang di ujung jalan. "Kamu pulang sama siapa?" Belum juga melangkahkan kaki, ibu sudah mengeluarkan pertany