Bab XXXII

1009 Kata

Aku mengerjapkan mata seraya memijat kepalaku yang terasa pusing. Kuamati sekitar dan kusadari aku sedang berada dalam kamar pribadi Tuan Max. Samar kuingat kejadian terakhir kali yang membuatku ingin mengumpat bodoh. Ya, aku pingsan karena ciuman Tuan Max yang sialan panas itu. Aku menoleh ke samping dan mendapati pria itu duduk dengan tatapan tajam serta wajah datar. Entah kenapa tubuhku seolah bergetar dan nyaliku seketika menciut. "Apa yang kau makan selama ini hingga berat badanmu turun drastis?" tanyanya tajam. Aku mendongak sejenak lalu menatap tubuhku sendiri, aku memang merasa lebih kurus dari biasa. Mungkin karena selera makanku menurun semenjak hamil, atau mungkin juga karena terlalu banyak beban pikiran yang sialnya bersumber dari pria di hadapanku ini. "Itu bukan urusan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN