Bab XXIX

1121 Kata

Aku duduk termenung di pinggir kolam renang seraya memikirkan langkah apa yang harus kutempuh setelah ini. Niatku berbicara dengan Tuan Max terkubur sudah karena aku yakin akan banyak drama gila yang akan Lydia lakukan untuk megacaukan semuanya. Lagipula, aku belum tahu respon apa yang akan pria tua bodoh itu berikan nantinya. Ya, dia benar-benar bodoh dan t***l. Kenapa semudah itu dia percaya bahwa Lydia adalah Silvana? Kemana semua kemampuan mengendus aroma tubuhku yang katanya sangat ahli dilakukannya? Lalu, apa dia setolol itu hingga tak menyadari suara kami jauh berbeda. Atau jangan-jangan sebenarnya Tuan Max bukan tak tahu, hanya saja tak mau tahu. Oh, astaga, Silvana! Memangnya dirimu siapa hingga Tuan Max harus mengingatmu yang tak penting ini? Tapi tunggu dulu. Dia menyebut nam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN