Iqamah

1047 Kata

Dewa menandatangani dokumen yang Riyan serahkan sambil bersiul. Setelah selesai, Dewa menyodorkan dokumen dan seringai Dewa mengembang saat tatapannya dan tatapan Riyan bertemu. “Ada apa?” tanya Dewa terkekeh. “Kau aneh. Menggelikan. Menjijikan.” “Aku tahu, tapi aku tidak peduli.” Kemudian diputar Dewa kursinya untuk membelakangi Riyan, Dewa juga melipat kedua tangannya sebagai bantalan kepala. “Bukankah ini hari yang cerah?” “Mata kau bermasalah. Di luar mendung sialan!” Riyan mengumpat karena semakin geli. “Sebaiknya aku ke luar. Kau menakutkan sekarang, kuharap setengah jam lagi kondisi kau membaik. Kita ada rapat, dan tidak mungkin ‘kan kau akan memperlihatkan sifat aslimu itu pada dewan direksi?” “Keluar. Moodku sedang bagus. Jangan merusaknya dengan kata-kata yang keluar dari mul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN