Dewa sedang memeriksa sebuah dokumen sebelum membubuhkan tanda tangan. Tiba-tiba fokus Dewa langsung teralihkan saat mendengar sebuah notif pesan masuk di ponselnya. Segera Dewa meletakkan pulpen lalu meraih benda tipis itu. Pesan dari temannya Jihan. Kalau Dewa tidak salah, namanya Icy. Dewa belakangan ini bertindak dengan cepat, salah satunya mendapatkan nomor Icy ini. Tujuannya tidak lain adalah mengetahui kabar Jihan. Karena kalau Dewa mengirim pesan secara langsung dan terang-terangan, tentu saja tidak akan dibalas. Jangankan dibalas, dibaca pun sepertinya tidak. Icy teman Jihan : [Mas maaf mengganggu. Bisa pulangnya langsung jemput Jihan? Saya nggak bisa anter dia soalnya ada urusan mendadak. Tadi Argan datang ke kantor sambil marah-marah. Saya nggak tahu apa yang Argan katakan pad