22. Dua Puluh Dua

2435 Kata

"Ini hanya pradugaku, untuk memastikannya kita bisa melakukan USG. Kuharap apa yang kupikirkan tidaklah benar. Karena saat kuperiksa tadi, denyut jantungnya tidak terdengar." Bagai dijatuhi air panas ditengah dinginnya badai salju. Kepala Sean dirasa akan meledak sebentar lagi, kalimat sang Dokter berhasil membelah dua otaknya. Hati dan perasaannya semakin ngilu dan tercabik. Pikiran pertama adalah: Bagaimana dengan Rahee? Dia akan semakin membenciku. "Lakukan USG." Vokalnya melemah, hanya itu yang dapat ia sampaikan. Kei yang hanya menunggu di luar ruangan, berharap-harap cemas agar Sean tidak bertindak gegabah dan memilih hal yang salah. Yi Xing mengangguk, sebelum beranjak ia berucap. "Setelah USG ini, kita harus melakukan operasi. Baik buruknya hasil setelah ini, kuharap kau berla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN