Ihsan lega Mia yang akhirnya menurut, tersenyum dalam hati mengingat wajah marah Mia yang dipenuhi kecemburuan barusan, lalu dia tanpa sadar tertawa kecil saat berada di dalam lift. Mia pun menoleh dan bertanya kenapa dia yang tiba-tiba tertawa. “Kenapa kamu mengira itu aku?” tanya Ihsan, dan Mia yang langsung mengerti. “Ya itu kamar Om, siapa lagi selain Om di sana, dan aku yang sedang kacau,” jawab Mia, masih dengan perasaan kacaunya, tapi kali ini jauh lebih tenang. Ternyata Ihsan bukanlag pria yang memangku kepala wanita di dalam kamar Ihsam. Ihsan mengusap-usap bahu Mia. “Aku jadi ingat kejadian itu, aku sudah cerita, ‘kan?” ujar Mia bertanya. “Yang mana?” “Tentang aku yang memergoki Gilang di rumah Rita.” Ihsan menarik lembut bahu Mia dan mengecup puncak kepalanya. “Hm, ramb

