Dian langsung berang karena Gilang yang menolak mengantarnya pergi ke acara pembukaan resmi butik baru sahabatnya, Dwi. Gilang bahkan mengusulkan agar mamanya diantar sopir pribadi, tapi Dian malah marah-marah dan Gilang yang tidak tahu kenapa mamanya bisa semarah itu. “Mungkin mamamu sedang datang bulan, Gilang. Semalam Papa juga dimarahi hanya karena jatohin krim malam mukanya,” ujar Heru, papa sambung Gilang, yang juga tidak bisa menemani istrinya pergi karena memiliki jadwal pertemuan bisnis di lapangan golf area PIK. “Marahnya lama, kayak orang kesurupan,” ujarnya pelan. Tiba-tiba Dian datang dan dia yang sudah siap, menatap Garang Gilang. “Ayo, kamu siap-siap sekarang,” ujarnya memaksa. Heru menjawil pundak Gilang. “Temani saja, pasti banyak makanan enak di sana,” bisiknya. Melih

