Sara senyum-senyum melihat foto-foto kebersamaannya dengan Gilang dan Rita barusan saat menghabiskan waktu di café, dan dia yang ingin sekali mengirim foto-foto tersebut ke nomor kontak Mia, karena Mia yang telah kembali membuka komunikasi. Hampir saja jempolnya menekan tanda panah di layar ponselnya, tiba-tiba dia urung. Menghela napas panjang, dia yang khawatir masalahnya akan semakin rumit. Sara memutuskan untuk tidak lagi mencampuri urusan Mia dan Gilang, tidak jadi mengirim foto-foto kebersamaan Gilang dan Rita, dan dia akhirnya membiarkan saja Gilang dan Rita berbuat sesuka hati. Dia yakin suatu hari Mia yang pasti akan sadar dan mundur perlahan dari pertunangannya dengan Gilang.
“Lebih baik aku fokus om Ihsan,” gumam Sara sambil melihat-lihat undangan dari mama Rita, berharap Ihsa
