Ihsan mengamati milik Mia dengan seksama, yang berwarna merah muda, basah lagi mengkilat. Lagi-lagi dia membayangkan kejantannya yang bergerak ke luar masuk di dalam sana, pasti sangat nikmat. Dia mengurut permukaan milik Mia dengan satu jarinya sambil menelan ludah, dan dia mendengar erangan Mia dan merasakan tubuh Mia mengerjang berulang. “Oooh.” Mia terhuyung puas, juga lemas. Ihsan lalu menyuruh Mia rebah di atas kasur, dan dia yang berada di atas Mia. “Om Ihsaaan,” erang Mia, memandang sayu Ihsan di atasnya. “Kamu panas banget malam ini,” ucap Ihsan, mengamati sekujur tubuh Mia yang berpeluh karena kepuasan berulang. “Karena aku kangen Om Ihsan,” rengek Mia manja, dia memang terlihat sangat puas. Ihsan menginginkan gilirannya, dia menggesekkan ujung miliknya di permukaan area

