Tujuh Belas

1009 Kata

Bolehkah Luna mengusir makhluk cantik di depannya? Wanita yang selalu ingin tahu segala sesuatu tentangnya. "Kau begadang lagi?" Lia memicingkan matanya. Luna meletakkan tasnya. Wanita di depannya takkan pergi sebelum mendapatkan jawaban. "Ho ho, aku mencium aroma percintaan di sini." "Bisa kau diam? Kau hanya membuatku pusing." "Marah-marah tandanya dugaanku benar, baguslah! Aku tak sabar mendapat keponakan darimu." Luna diam, menyalakan komputernya dan memandang sekilas Lia yang belum berniat beranjak. "Ada apa?" "Hmmm. Menurutmu?" "Berhentilah bertele-tele, aku lelah." "Benarkah? Berapa sesi?" Lia menatap penasaran. "Kau tau pintu keluar?" "Oke, baiklah. Aku mengundangku dalam rangka pesta ulang tahun, tapi tidak di Jakarta. Aku berencana mengadakannya di Bali." "Kapan?" "M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN