Delapan Belas

1085 Kata

Luna belum juga beranjak dari meja makan bahkan setelah jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Dia tak lagi mempedulikan akan terlambat ke kantor, hatinya resah tak tentu arah setelah mendengar berita yang disampaikan Jim. Ada perasaan yang tak bisa diungkapkan di hatinya, begitu sangat mengganjal dan membebani. Luna mengaku kalah, ketidak-munculan Jim di ambang pintu kamar membuatnya sedikit penasaran. Ke mana pria itu? belum juga menampakkan diri. Luna berjalan menuju kamar Jim, mendorong pintu itu perlahan, lalu Luna mengedarkan pandangannya menyapu seisi ruangan. Koper sudah tergeletak di atas lantai kamar dan siap untuk dibawa. Ranjang pun sangat rapi seperti akan ditinggalkan untuk waktu yang lama. Buktinya, selimut yang biasa digunakan Jim sudah terlipat di lemari dengan pint

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN