Chapter 31

1540 Kata

“Wa’alaikumsalam…” Suara berat di ujung telepon menjawab salam dengan sama cerianya. “Apa kabar, Yah?” “Alhamdulillah, sehat. Kau apa kabar, Nak? Duh sekarang jadi jarang telepon Ayah, ya. Hahaha…” Suara tawa Surya yang khas menggelegar. “Alhamdulillah Riani juga sehat. Maafin Riani, Yah.” Wajah Riani berubah sedih. Ia memang merasa bersalah untuk yang satu itu. “Hahaha, nggak apa. Sekarang yang utama buatmu itu Ryan. Yang penting kau dan suamimu sehat, bahagia, Ayah juga bahagia. Oh iya, Ayah nonton berita. Di tempatmu ada wabah, ya?” “Ah, iya, Yah. Karena itu juga Riani jadi agak sibuk. Maafin ya…” Riani merajuk seperti anak kecil. “Sudah minta maafnya. Ayah nggak pernah berpikir kau punya salah. Lalu gimana sekarang kondisi di sana?” “Ya gitu. Tiap hari ada saja penambahan kasus.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN