Chapter 14

1256 Kata

           Riani menyalakan shower kamar mandi. Mengguyur dirinya dengan air dingin. Air matanya deras membanjiri pipinya. Membasuh hatinya yang luka. Tubuhnya gemetar di bawah guyuran air. Entah karena dingin atau karena nyeri yang teramat sangat di pusat perasaannya. Perempuan yang baru kemarin mengubah statusnya itu menangis hingga dadanya terasa sesak.            Setengah jam berlalu. Ujung-ujung jari Riani sudah sangat keriput. Pertanda  lapisan stratum corneum kulit (lapisan kulit yang berisi sel-sel keratin yang mati) di ujung-ujung jari tangannya menyerap air dalam jumlah banyak. Air matanya sudah habis. Tubuhnya sudah kering. Tapi luka di hatinya masih basah.            Riani membuka pintu kamar mandi perlahan, mengintip ke arah kasur. Ada Ryan yang tidur miring di sana. Memungg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN