Damar membawa Lista ke rumah sakit terdekat dengan sangat tergesa. Wanita itu masih terdengar merintih dan mengatakan sakit berulang kali. "Bertahanlah, sebentar lagi sampai." Damar mengulang kalimat yang sama, agar Lista tetap sadar dan tidak sampai pingsan. Damar menggunakan satu tangannya untuk mengemudi, sementara satu tangannya lagi memegang erat tangan Lista yang juga dijadikan Lista sebagai pelampiasan menahan sakit. Akhirnya Damar tiba di salah satu rumah sakit paling dekat yang bisa dijangkau. Beruntung Lista langsung mendapat perawatan dan tindakan. Semntara Lista di tangani tim medis, Damar segera menghubungi Fatma dan meminta wanita itu segera datang menemaninya. Jujur saja, Damar sangat panik dan takut. Ia tidak punya pengalaman menemani wanita yang hendak bersalin. D