65. Malangnya Arga

1602 Kata

Arga meraih cangkir kopinya, menyeruputnya sedikit demi sedikit sembari sesekali melirik kepada lelaki tua yang sedang cengar-cengir di hadapannya saat ini. Mereka sedang berada di perusahaan Komala, tepatnya di ruangan CEO. Meskipun beberapa jam lagi jam kantor akan usai, lelaki tua yang merupakan pemilik asli perusahaan yang dipimpin olehnya tiba-tiba datang tanpa diundang, untuk membicarakan sesuatu yang tidak terlalu penting menurutnya, hanya berbagi cerita, soal putri dari lelaki itu dan calon menantu pilihan anaknya. Itu cukup memuakkan untuk didengarkan bagi seorang Arga, tetapi lelaki berkacamata itu mencoba untuk bertahan sebisa mungkin, meskipun hatinya terluka. Bahkan, hancur berantakan karena apa yang diceritakan oleh Komala, ayah Mana, sekaligus pemilik perusahaan tempatnya be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN