Dodi hendak membawa Rasya ke kliniknya. "Aku nggak apa-apa, sudah biasa pusing begini. Minum obat terus tidur juga sembuh." Ucap Rasya seraya menoleh ke arah Dodi. "Sudah, kamu tidur saja." Sahut Dodi sambil tersenyum. Wajah Dodi terlihat begitu tenang, Rasya hampir lupa kalau Dodi adalah pria kesepian karena ada masalah dengan istrinya. Mendadak ingat itu, Rasya segera mencekal lengannya. "Antarkan aku pulang, aku bisa minum obat dan sembuh. Aku nggak mau ke klinik kamu. Akh, kepalaku!" Rasya memegangi kepalanya sendiri, kepalanya terasa nyeri semakin lama semakin menjadi. Dodi kaget sekali, pria itu segera menepikan mobilnya ke tepi jalan. "Sya, kamu nggak apa-apa kan?" Dodi mengulurkan kedua tangannya memberikan pijitan ringan pada kedua pelipisnya. Rasya merasa nyerinya sedi