Menuju Lapangan Tempur

1656 Kata

Pagi ini, tidak secerah pagi biasanya. Hari libur bukannya bersuka cita, justru berada dalam situasi dan kondisi yang tinggal menunggu bom meledak saja. Di kediaman Abrisam, semua aman terkendali. Terlebih Abrisam dan Beby sudah mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Hati Abrisam lega selega-leganya. Tetapi tetap saja, ia harus pandai bersandiwara. Berpura-pura tidak tahu, dan memasang wajah sesangar mungkin seolah ia masih sangat marah dengan tindakan Abisatya. Tadi sewaktu di dapur, Mbok Wati memasak dengan dibantu Adira. Adira sebenarnya sudah diminta duduk dan mengawasi saja, tapi wanita hamil itu bersikeras untuk membantu pekerjaan asisten rumah tangga di kediaman Abrisam ini. Beby? Wanita itu sibuk mengurusi Si Kecilnya. Mulai dari membujuk Olla mandi, menyiapkan baju Olla, ahh..s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN