“K—kak Abisatya..jadi begini—” “Seharusnya kamu memanggilnya Adik atau Abisatya saja, Beby,” potong Abrisam tanpa perasaan. Sementara adiknya di seberang sana mencoba mengunci rapat-rapat bibirnya. Membiarkan dua insan lainnya menjelaskan semua ketidaktahuannya atas apa yang terjadi. “Pak Isam..” geram Beby karena merasa Abrisam tengah berulah. Pria itu mungkin tidak berpikir panjang, dan melakukan sesuatu hal yang ingin ia lakukan. Salah satunya memberitahukan kabar hubungan yang terjalin diantaranya dan Beby. Tetapi Beby yang lebih perasa, merasa belum siap membeberkan hubungannya dengan Abrisam. Terutama kepada adik Abrisam yang sejak dahulu tidak pernah akrab dengan Beby. Yaa, Abisatya mengasingkan Beby. “Beby, saya rasa..sudah saatnya adik saya tau,” tegas Abrisam. Setelah itu