Jey menghubungi sekretarisnya, Stefan masih tinggal di dalam ruangan. “Dina, tolong bawa berkas-berkas yang harus aku periksa hari ini ke ruangan kerjaku.” Perintahnya pada sekretarisnya tersebut. Padahal semua berkas yang harus dia periksa sudah di antar ke ruangan kerjanya hari ini. Jey tidak konsen karena pikirannya sedang terpecah-belah. “Sudah pagi ini, Pak. Semua berkas sudah diantar ke ruangan kerja Anda.” Ucap Dina dari seberang sana. Jey terdiam, pria itu menatap ke arah ayah angkatnya yang kini sedang duduk santai di sofa panjang dalam ruangan kerjanya tersebut. Stefan terlihat sedang membaca surat kabar seperti yang biasa dia lakukan di jam-jam seperti ini. “Bersantailah, semua berkas sudah aku periksa dan sudah selesai setengah jam sebelum kamu tiba di sini.” Jey langsung