Sampai di perusahaan Jey langsung menuju ke ruangan kerjanya. Stefan sudah berada di sana sejak beberapa jam yang lalu. Pria itu menghela napas panjang melihat Jey baru datang. “Ke mana saja kamu? Meeting ditinggal, telepon diabaikan, proyek jadi tertunda semuanya.” Keluh Stefan pada Jey. “Ada sedikit masalah Pa di rumah. Biasa, Jey sekarang punya istri. Beda dengan tahun lalu masih lajang dan pekerjaan nggak ada kendala. Semuanya lancar terus.” Ujarnya dengan bibir tersenyum. Stefan mengernyitkan keningnya, dia tidak mengerti maksud ucapan putranya barusan. Pria itu langsung berdiri dari sofa lalu berjalan menuju ke arah meja kerja Jey. “Nida marah lagi?” “Ya biasa lah Pa,” “Ada masalah apa kali ini?” Tanya Stefan penasaran, yang Stefan pikirkan adalah kehadiran Starla baru-baru