Jey menelepon rumah, orang rumah bilang Nida dan Akila, Syifa tidak ada mereka berangkat ke rumah Pak Santoso pagi ini. “Astagfirullah..” Jey mengusap wajahnya sendiri. Pekerjaannya belum dia sentuh sama sekali, Jey terpaksa berdiri dari kursi meja kerjanya. Stefan mendapatkan laporan kalau Jey pergi hari ini, padahal berkas tersebut tidak boleh tertunda karena proyek film juga akan ikut tertunda jik Jey tidak segera memberikan tanda tangan persetujuan di sana. “Ke mana perginya?” Tanya Stefan pada asisten Jey di perusahaan. “Saya tidak tahu Pak, sepertinya beliau sangat tergesa-gesa. Mungkinkah ada masalah keluarga?” Stefan segera memutuskan panggilan. Pria itu langsung menghubungi Markus untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di sisi lain, Jey membawa surat gugatan ter