Part 19 Jebakan Ayana

2177 Kata

Setelah Nyonya Stefan meninggalkan mereka berdua. Nida baru membuka kata untuk mengatakan apa yang dia tahan sejak mamanya Jey berada di dekatnya beberapa menit lalu. “Mamamu hanya mencemaskanmu, kenapa kamu malah mengusirnya?” Gerutu Nida dengan suara pelan. “Aku hanya tidak ingin kamu merasa tertekan, Nida.” Ucapnya sambil menggenggam jemari tangan istrinya. Melihat Nida dan Jey sedang berbicara, Syifa segera turun dari atas pangkuan Jey. Anak itu berlari ke arah kerumunan para tamu. Jey pikir para pelayan dan baby siter yang dia pekerjakan akan mengawasinya. Sampai satu jam lamanya Syifa tak kunjung kembali. Jey mulai cemas, pria itu menatap arloji pada pergelangan tangannya. Ini adalah hari dimana pesta megah pernikahannya akan berlangsung dalam waktu cukup lama. Nida melihat waj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN