Selesai meeting, Jey segera bergegas pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Nida. Tuan Stefan yang sedang menjabat tangan rekan bisnisnya sempat melihat putra semata wayangnya itu terlihat sangat tergesa-gesa. Padahal hari belum terlalu siang, tidak perlu terburu-buru untuk menuju ke lokasi syuting.
Tuan Stefan merasa ada yang tidak beres dengan putranya, jadi pria itu segera menghubungi orang yang dia suruh untuk mengawasi Jey akhir-akhir ini.
Stefan mendengar semua berita mengejutkan itu. Pria itu hanya menghela napas berat. “Aku tidak bisa ikut campur dalam rumitnya hubungan rumah tangga putraku. Tapi keluarga Nida sungguh sudah kelewatan. Jika aku turun tangan sekarang, aku cemas Jey akan menyalahkanku. Hubungan antara aku dan Jey bisa retak karena campur tanganku. Ah, sudahlah.. aku
