Hari ini Nida kembali ke kediaman Jey. Dalam perjalanan Nida duduk sambil bersandar pada tubuh Jey. “Kenapa? Pusing?” Tanya pria itu lantaran sejak masuk ke dalam mobil, Nida hanya diam seraya memejamkan kedua matanya. “Nggak Mas, Nida ngantuk sekali. Berapa hari Mas nggak pulang ke rumah? Mas juga nggak nengok Nida.” Protesnya dengan suara pelan. Nida mengangkat kepalanya dari atas bahu Jey. “Aku sibuk di perusahaan, seperti biasa. Nggak kenapa-kenapa.” “Sudahlah, Mas Jey nggak perlu bohongi Nida. Nida tahu sebenarnya Mas Jey itu kesal sama Nida tapi nggak mau ngomong.” Tebak Nida pada Jey. Jey hanya mengukir senyum pada bibir tipisnya. Nida kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Jey. “Kamu juga nggak bilang sama aku kalau Bibi Safitri bicara yang nggak-nggak. Harusnya kamu juju