“Jelas aku histeris, Mas! Aku itu nggak mau Mas Rafa dekat-dekat sama Mbak Nida! Mas Rafa itu suami aku sekarang!” Teriak Ayana pada Rafa. Ayana segera meraih pergelangan tangan Rafa yang kini masih menggenggam tangan Nida. Ayana menatap Nida dengan penuh amarah. Jelas sekali Ayana tidak rela jika Rafa kembali dekat dengan Nida. Nida sendiri segera menarik tangannya menjauh agar tidak disentuh Rafa. Nida menelan ludahnya, mendengar suara Ayana yang melengking bagai petir tanpa hujan di pagi hari. “Kalian selesaikan saja urusan kalian, aku nggak mau ikut campur.” Ucapnya sambil berjalan pelan menuju ke beranda rumah catering miliknya. Nida membiarkan Ayana dan Rafa ribut di halaman. Melihat Nida pergi Rafa langsung melepaskan genggaman tangan Ayana dari pergelangan tangannya. “Lepaskan