Part 16 Bulan Madu 1

2130 Kata

Jey rebah dengan posisi telentang, pria itu tidak berkata apa-apa lagi. Dia merasa bersalah sudah membangunkan Nida. “Jey?” Nida menyentuh bahunya. Pria itu menoleh sambil memutar tubuhnya. “Kenapa?” “Apa aku membuatmu marah?” Tanya Nida dengan suara pelan. Dia cemas jika Jey kembali tersinggung. “Aku tidak marah, ah sudahlah lagi pula dia juga ayah dari Akila dan Syifa.” Gumam pria itu dengan suara pelan. Jey mengukir senyum lembut seraya menatap wajah Nida yang kini juga rebah menghadap ke arahnya. “Aku kira kamu marah karena aku memeriksa ponselmu. Jadi karena aku menyebut nama Mas Rafa?” Tanyanya lagi. Jey tidak menjawab, pria itu masih mengukir senyum lembut. Perlahan Jey memejamkan kedua matanya. Tidak tahu sejak kapan dia sudah terlelap di dalam tidurnya. Jey kembali terjag

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN