Pernikahan antara Nida Syafara dengan Jey Stefan sudah dekat. Setelah bercakap-cakap sedikit Nida kembali termenung diam, masih lama untuk tiba di kediaman kedua orangtuanya Nida. Dan Jey merasa tidak nyaman jika mereka terus berdiam selama dalam perjalanan menuju ke rumah calon mertuanya. Jey tidak tahu apa yang membuat Nida memasang wajah seperti itu. Nida merasa cemas jika sampai Ayana menyela dan membuat acara penting itu gagal.
Jey yang sedang mengemudikan mobilnya sejak tadi melihat Nida meremas tangannya sendiri selama beberapa menit yang lalu. Pria itu bisa membaca kecemasan terlukis jelas pada wajah Nida Syafara.
“Nida?” Tegurnya.
“Ya? Kenapa?”
“Apa yang kamu pikirkan? Bisakah kamu membaginya denganku?” Tanya pria itu tanpa meninggalkan senyum dari bibirnya.
Nida terlihat ra
