Sore itu, selesai dari pabrik Rafa Hanafi pulang ke rumah. Dia pikir Ayana sudah berada di rumah, menyiapkan makan malam dan menunggu kedatangannya. Penuh semangat pria itu turun dari dalam mobilnya lalu masuk ke dalam kediamannya. Saat ini mereka tinggal di kediaman yang dulunya dihuni oleh Nida. “Assalamu’alaikum? Yana? Yana?” Panggilan Rafa tidak ada sahutan dari dalam rumah. Bahkan pintu depan masih terkunci rapat. Pertanda kalau Ayana belum pulang sejak pagi. Rafa tidak pernah membawa kunci pintu, seingat dia selama ini Nida memiliki kunci lain selain kunci yang diberikan olehnya saat meminta wanita itu meninggalkan kediaman tersebut. Rafa mengeluarkan ponselnya. Pria itu memutuskan untuk menghubungi Nida. Saat ini Nida masih di rumah katering, sejak tadi dia bercakap-cakap bersama