Gina $10000 Dalam Sekali Pake

1175 Kata
Axel langsung berlari mendekati pintu kamar Dimana di dalam ada Gina, dan mendobrak pintu kamar tersebut, seperti seorang suami yang memergoki istrinya selingkuh. Brak Axel mendobrak pintu kamar dimana Gina berada, hingga membuat dua orang yang ada di dalam kamar tersebut terkejut melihat Axel masuk ke kamarnya. "Siapa kamu berani mengganggu kesenanganku?" tanya Rama dengan raut wajah yang terlihat sangat tidak suka, dan tentunya reaksi yang diperlihatkan oleh Rama bagian dari akting mereka, dan Gina juga memperlihatkan wajah terkejutnya, hingga membuat Axel benar-benar percaya kalau mereka baru saja menyelesaikan olahraga yang menyenangkan. Tidak tahu apa yang terjadi pada Axel, tiba-tiba Axel mengepalkan tangannya kuat, sambil menatap Gina dan juga Rama secara bergantian dengan tatapan membunuhnya. Axel langsung membawa langkahnya mendekati Gina dan ingin memberi pelajaran pada Rama, karena Axel ingin melampiaskan Apa yang membuat hatinya merasa panas pada Rama , padahal sebenarnya memang itulah yang diinginkan oleh Axel, yaitu menjual Gina pada pria yang kehausan belaian seorang wanita, tapi reaksi yang didapat oleh Axel malah berbanding balik dengan harapannya, di mana harapan Axel melihat Gina jual diri di klub malam harusnya merasa dirinya puas dan senang, tapi Axel malah bereaksi sebaliknya. Gina yang melihat Axel seakan-akan ingin mendekatinya langsung mengangkat tangannya, dan menyetop agar Axel tidak melanjutkan langkahnya untuk mendekati dirinya. "Tunggu dulu! Keluar dulu karena aku belum memakai pakaian apapun. Aku akan memakai pakaianku terlebih dahulu, baru setelah itu aku akan menemuimu. "Ujar Gina meminta agar Axel tidak mendekatinya seraya menutup tubuhnya yang masih memakai pakaian lengkap dengan selimut, hingga Dimata Axel saat ini Gina memang sedang telanjang, dan Gina maupun Rama langsung menghela nafasnya lega saat melihat Axel langsung membalikkan badannya dan keluar dari kamarnya. "Rama, Ayo bantu aku untuk mengubah penampilan tubuhku, seolah-olah kamu memberikan banyak tanda merah di tubuhku. Ayo buruan, sebelum Pria Tua itu merasa curiga karena kita terlalu lama di sini." Ujar Gina dengan sedikit terburu-buru meminta bantuan Rama, agar Rama membantu sedikit memberi sebuah tanda di d**a dan juga leher Gina, dan tentunya bukan tanda yang asli, melainkan tanda yang dihasilkan dari karya tangan Rama, yaitu melukisnya dengan alat-alat kecantikan Gina, yang sudah Gina siapkan dari rumah. Setelah Gina melihat penampilannya yang cukup meyakinkan pada Axel, Gina dan juga Rama langsung berjabatan tangan, tanda kalau pekerjaan mereka sudah beres dan berjalan dengan lancar. Sebelum Gina keluar dari kamar tersebut, Gina memperlihatkan penampilannya pada Rama, meminta pendapat Rama apakah penampilannya sudah sesuai dengan rencana mereka, dan dengan cepat Rama menjawab kalau semua hasil karyanya sangat pas, dan itu membuat Gina langsung tertawa cekikikan. Mereka berdua benar-benar merasa sangat puas karena bisa ngerjain Axel, dan tentunya Gina rela mengeluarkan banyak uang agar ia bisa menyerahkan uang tersebut pada Axel sebagai bayaran dari Rama. Gina keluar dari kamar tersebut, dan Axel yang melihat Gina keluar langsung mendekati Gina. Gina langsung menyerahkan uang $10000 pada Axel, sebagai bayaran dari Rama untuk sewa jasanya dalam semalam. Axel menatap uang yang masih berada di tangan Gina dengan tatapan dinginnya. Axel mengambil uang tersebut, dan melihat jumlahnya, lalu melirik pada Gina dengan tatapan sinisnya, terlebih mata Axel menangkap banyak tanda di leher dan juga d**a Gina, membuat nafas Axel semakin memburu, namun Axel berhasil mengendalikan dirinya. "Semalam gak sampai $20000?" tanya Axel dengan tatapan yang begitu sangat merendahkan Gina, dengan pandangan yang masih pada uang yang diberikan oleh Gina tadi. Gina yang mendengar ucapan Axel langsung melototkan kedua matanya, karena pertanyaan Axel secara tidak langsung mengatakan kalau harga dirinya begitu sangat rendah. "Pak Tua, dia menyewa jasaku bukan semalam full, tapi hanya sekali pakai. Jadi kalau kau ingin uangnya lebih banyak, tinggalkan tempat ini, dan biarkan pria yang masih ada di dalam itu menggunakan jasaku semalaman full." Ujar Gina Seraya mengepalkan tangannya kuat karena merasa Axel benar-benar sudah sangat keterlaluan pada dirinya, serata tangan lainnya yang digunakan untuk menunjuk kamar yang masih ada Rama didalamnya. "Ya sudah. Kalau begitu kamu tidak perlu pulang malam ini. "Ujar Axel yang langsung membalikkan badannya untuk pergi meninggalkan Gina, membuat Gina benar-benar merasa sangat kesal pada Axel. Gina langsung menghalangi jalan Axel, dan berkacak pinggang, menunjukkan wajahnya pada Axel, betapa marahnya Gina pada Axel, membuat dahi Axel langsung berkerut karena ia merasa tidak mengerti dengan reaksi Gina yang marah pada dirinya. "Kalau Pak Tua ingin membiarkan aku di sini semalaman full, lalu untuk apa kau datang ke sini?" tanya Gina yang masih berkacak pinggang di depan Axel " Jadi kamu tahu kalau aku akan datang ke sini? " Axel malah bertanya balik pada Gina membuat Gina langsung bersedekap d**a dan memperlihatkan wajah datarnya. "Aku tidak tahu kalau kamu akan datang ke sini. Aku baru tahu sekarang setelah melihatmu Di sini. Dan aku langsung berpikir kalau kamu datang ke sini untuk menjemputku. Tapi ternyata, aku salah besar. "Ujar Gina yang diakhiri dengan nada rendah di akhir kalimatnya. Axel yang mendengar ucapan Gina Langsung melempar tumpukan uang yang diberikan oleh Gina tadi pada Gina sendiri, lalu meminta Gina untuk mengikuti dirinya dari belakang. "Bawa uang itu, dan simpan baik-baik. Ayo." Ujar Axel setelah melempar tumpukan uang itu pada d**a Gina. Gina langsung memperlihatkan senyum senangnya, karena ternyata Axel membawanya pergi dari klub malam tersebut. Tanpa Axel sadari, Gina memperlihatkan jari telunjuknya yang menyatu dengan jari jempolnya hingga membentuk sebuah O pada Rama, membuat Rama langsung tersenyum karena ternyata misinya kali ini berjalan dengan sempurna. "Sesampainya di rumah, Axel langsung meminta Gina untuk menuju ke kamar yang sudah disediakan oleh Axel, membuat dahi Gina langsung berkerut karena ternyata Gina pikir Axcel akan menyuruh anak buahnya atau supirnya untuk mengantar nya pulang ke rumahnya sendiri, bukan malah meminta Gina untuk menginap di rumah Axel. Saat Axel akan menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya, dengan cepat Gina menghadang jalan Axel, dengan cara merentangkan kedua tangannya. "Pak Tua, kalau kau tidak mau mengantarku untuk pulang ke rumah aku, akan pulang sendiri ke rumahku. "Ujar Gina yang membuat Axel langsung mengerutkan keningnya. "Memangnya siapa yang mengizinkan mu pulang?" tanya Axel " Terus, kau ingin Aku bermalam di sini? Aku belum memberitahu keluargaku. Kamu kan juga tahu keluargaku juga belum tahu kalau kita sudah menikah. "Ujar Gina yang mengutarakan alasannya ia tidak mau menginap di rumah Axel, atau seperti orang yang tinggal di rumah suaminya. "Mudah. Tinggal beritahu saja sekarang, itu sudah cukup. "Ujar Axel dengan nada santainya, membuat Gina semakin kesal. " Aku mau pulang! "ujar Gina yang tidak ingin dibantah, membuat Axel yang mendengar ucapan Gina langsung mendesah kasar. "Kamu lupa dengan surat yang sudah kamu tanda tangani itu? Pihak kedua, atau dari kamu dilarang membantah pihak pertama, yaitu aku. "Ujar Axel yang semakin membuat Gina merasa kesal. " Terus, kalau kamu ingin aku tinggal di sini, Kenapa harus menggunakan kamar yang berbeda untuk kita? Kita tidur di kamar yang sama saja." Ujar Gina dengan nada yang terdengar sangat menggoda, dan mendekati Axel, lalu meraba d**a Axel dengan genitnya. Axel yang merasa Gina kembali menggodanya langsung menahan tangan Gina untuk menghalangi apa yang ingin Gina lakukan, namun Reaksi Gina diluar dugaan Axel, karena, saat Axel menahan tangan Gina, Gina langsung mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Axel, membuat Axel terkejut. "Apa yang kamu lakukan, hah..."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN