“Mungkin sebaiknya Nona segera meresmikan hubungan dengan Tuan Bayu. Karena dengan menjadi tunangan atau istri Tuan Bayu, maka mereka pun tidak akan berani lagi untuk mencoba keberutungan dengan Nona.”
Mendengar saran dari Wendy Savana menarik nafas dalam – dalam. “Entahlah Wendy. Aku sama sekali belum kepikiran kearah sana. Lagi pula, ibunya mas Bayu masih belum merestui kalau aku menikah dengan putranya, karena sampai saat ini, tante Hayati masih bersikeras menjodohkan mas Bayu dengan Stella.”
Wendy belum kembali berucap, tangannya tengah sibuk menuangkan teh kecangkir, lalu meletakkanya dimeja Savana.
“Terima kasih,” ucap Savana sambil memberikan seulas senyum.
“Bu Hayati memang Bebal. Padahal saya sudah menjelaskan, kalau kejadian waktu itu bukan salah Nona.” Wendy terlihat begitu
