Rani mendandani Lala dengan sangat telaten. Sedangkan Lala sendiri hanya tersenyum-senyum sambil menatap Rani. "Dasar, Siput. Kau ini lamban sekali, sih?! Ini sudah malam, Lala!! Acara Tuan David akan segera dimulai! Kau harus cepat!!" seru Rani, kesal. "Kalau begitu biarkan aku berangkat, Rani!" ucap Lala, tersenyum melihat kekesalan Rani. Seperti emak-emak tiri. "Sebentar lagi, Bodoh. Aku sedang meriasmu!" Rani juga tidak sabar ingin segera ditinggal. Mau berduaan dengan Pandu. "Merias agar jadi jelek, bukan?!" Lala jengah hingga berucap kesal. "Biasanya mah, dirias itu cantik, bukan jelek seperti ini." "Untuk sementara kau harus berdandan jelek, Lala. Banyak pria mata keranjang di sana, aku tidak mau kau kenapa-kenapa. Apalagi aku tidak ikut karna harus menjaga kakakmu yang sedang