David merasa nyaman karna dalam dekapannya saat ini ada Lala, gadis pujaan sekaligus orang yang sangat dia impikan selama ini. Dipandanginya tubuh dan wajah gadis itu dengan seksama, sangat menggemaskan baginya, sayang sekali David cuma bisa memandang tanpa bisa menyentuhnya. David takut gadisnya lari dan setelah itu membenci dirinya. "Umh ... aku kedinginan, Tuan," gumam Lala, sambil menggerakkan badannya dengan gelisah. "Tidurlah, Sayang. Aku bersamamu," jawab David, sembari memeluk tubuh tanpa pakaian Lala. Lala menelusupkan wajah mungilnya di lekukan leher David, sedangkan pria itu menegang untuk beberapa saat. Sentuhan Lala pada tubuhnya benar-benar sangat berpengaruh. "Huft ... " desah David. "Dingin ..." lirih Lala. David mengambil ponsel yang ada di meja lebih tepatnya di sam