Belinda masuk ke dalam rumah dan langsung melempar tasnya ke sofa dengan kasar lalu duduk di samping Gregory yang tengah mengelap beberapa jam antik miliknya. Gregory menoleh sekilas ketika Belinda mendengus dan melihat wajah istrinya yang begitu merah menekuk kesal. “Ada apa? Kenapa wajahmu kusut begitu? Bukankah kau pergi ke pesta sosialitamu?” tanya Gregory. Belinda mendengus kesal sambil memutar bola matanya. “Sosialita apanya? Mereka semua hanya orang-orang rendahan penjilat yang tidak tahu diri. Berani-beraninya mereka menyerangku terang-terangan. Belum lagi Fiona juga ikut mempermalukanku. Dia membuatku sangat jengkel.” “Fiona? Menantu Madam Maximillian?” tanya Gregory memastikan. “Siapa lagi wanita yang namanya Fiona selain dia?” dengus Belinda sambil bersedekap dadaa. “Tapi,